Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 14 Januari 2012

Definisi bimbingan dan konseling


Definisi bimbingan dan konseling
Menurut Arthur J. Jones, Bufford and Norman R. Stewart, Bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan. Dewa ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya: 1983
Menurut Lester D. Crow and Alice Crow, Bimbingan adalah bantuan yang dapat diberikan oleh pribadi terdidik dan wanita atau pria yang terlatih, kepada setiap individu yang usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani kegiatan hidup, mengembangkan sudut pandangnya, mengambil keputusannya sendiri dan menanggung bebanya sendiri. Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya: 1983
Menurut Rahman Nata Widjaja, (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntututan dan keadaan keluarga dan masyarakat. W.S Winkel dan M.M. Sri Hartuti, Bimbingan dan Konseling: di Institusi Pendidikan, Media Abadi, Yogyakarta: 2004
Menurut Jear Book Of Education, 1995, Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial.  Abu Ahmadi, Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 1991
Menurut Crow dan Crow, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan berpendidikan yang memadai kepada seorang individu dari setiap usia dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri. A. Hallen, Bimbingan
Menurut Arthur Janes, Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal membuat pilihan-pilihan penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem. A. Hallen, Bimbingan  
Menurut Stoops, Bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat. Abu Ahmadi, Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 1991
Menurut Mugiadi (1970), Bimbingan adalah usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan dan informasi tentang dirinya sendiri. W.S Winkel dan M.M. Sri Hartuti, Bimbingan dan Konseling: di Institusi Pendidikan, Media Abadi, Yogyakarta: 2004
Bimbingan:   Suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial, Said Bustami, Pokok-pokok Pschologi Pendidikan, STAIN Pamekasan, Pamekasan: 2000
Bimbingan:   Salah satu jenis tekhnik pelayanan bimbingan diantara kesukaran-kesukaran yang dialaminya, Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, Sumber Widyo, Jakarta: 1996        
Bimbingan:   Suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebbut dapat memabhami dirinya se- ndiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dewa Ketut Sukardi, PengantarPelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 2008  
Bimbingan:   Bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,  mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. W.S Winkel dan M.M. Sri Hartuti, Bimbingan dan Konseling: di Institusi Pendidikan, Media Abadi, Yogyakarta: 2004
Bimbingan:   Proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain. Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya: 1983 
Bimbingan:   Proses bantuan yang sistematis yang diberikan olebh konselor kepada klien agar klien dapat: memahami dirinya, mengarahkan dirinya, memecahkan masalah yang dihadapinya, menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat), mengambil manfaat dari pelua ng, yang dimiliki dalam rangka mengembangkan diri sesuai dengan potensinya sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat. Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Gaya Media Pratama, Jakarta: 2001
Bimbingan:   Aktivitas pendidik sebagai  usaha menolong anak didik mengatasi kesulitan yang ia hadapi dalam usahanya mencapai tujuan. Biasanya istilah guidance diikuti istilah counseling yang artinya penyuluhan, petunjuk maupun nasihat. Berdasarkan pengertian tersebut, buku ini tidak membedakan guidance and counseling, melainkan hanya diutarakan guidance saja, petunjuk serta nasihat merupakan suatu kegiatan pembimbing dalam melaksanakan tugasnya disamping kegiatan yang lain. Ag. Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, CV Ilmu, Bandung:             i
Menurut Schimidd, konseling adalah suatu aktivitas profesional berjangka waktu pendek, bercirikan komunikasi antar pribadi, berlandaskan pandangan teoritis dan berpedoman pada norma norma etika dan hukum tertentu, yang memusatkan usaha pada bantuan psikologis kepada seseorang yang pada dasarnya bermental sehat agar dapat mengatasi beraneka ragam masalah berkaitan dengan proses perkembangannya dan situasi kehidupannya. 
Menurut Bimo Walgito, Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejateraan hidupnya. Soetjipto, dan Raylis Kasas, Profesi Keguruuan, Rineka Cipta, Jakarta: 1999
Konseling:    Proses dimana klien diberi kesempatan untuk mengeksplorasi diri yang bisa mengarah pada peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih. Gerald Corey, Teori dan Praktik dan Psikoterapi, Eresco, Bandung: 1988
Konseling:    Salah satu jenis tekhnik pelayanan bimbingan diantara pelayanan-pelayanan lainnya, dan sering dikatakan sebagai inti (jantung bimbingan) dari keseluruhan pelayanan dalam bimbingan. Abu Ahmadi, Ahmad Rohani, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 1991
Konseling:    Merupakan salah satu jenis tekhnik pelayanan bimbingan dan sering disebut juga konseling merupakan jantungnya bimbingan. Soetjipto, dan Raylis Kasas, Profesi Keguruuan, Rineka Cipta, Jakarta: 1999   
Konseling:    Suatu pelayanan profesional yang terancang untuk mendamping seorang agar memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai permasalahan dan segala kemampuan pribadi; pelayanan ini menggunakan prinsip dan metode yang dikembangkan dalam psikologi modern. W.S Winkel dan M.M. Sri Hartuti, Bimbingan dan Konseling: di Institusi Pendidikan, Media Abadi, Yogyakarta: 2004 
Konseling:    Hubungan tatap muka antara konselor dengan klien dalam rangka membanntu klien agar dapat tercapai tujuan-tujuan diatas. Dedi Supriadi, Membangun Bangsa melalui Pendidikan, Remaja Rosdakarya, 2004
Konseling:    Hubungan timbal balik antara konselor dengan klien (counselee), dalam memecahkan masalah-masalahj tertentu dengan wawancara yang dilakukan secara “face to face” atau dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien, sehingga klien sanggup mengemukakan isi hatinya secara bebas, yang bertujuan agar klien dapat mengenal dirinya sendiri, menerima diri sendiri dan megerapkan diri sendiri dalam proses penyesuaian dengan lingkunganya membuat keputusan, pemilihan  dan rencana yang bijaksana serta dapat berkembang dan berperanan lebih baik dan optimal dalam lingkungganya. Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya: 1983   
Konseling:    Mengembangkan sikap atau tingkah laku yang memuaskan bagi dirinya dan bagi lingkungan; serta berhasil mengatur kehidupannya secara bertanggung jawab. W.S Winkel dan M.M. Sri Hartuti, Bimbingan dan Konseling: di Institusi Pendidikan, Media Abadi, Yogyakarta: 2004 
Konseling:    Merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang lurus, unik human (manusiawi) yang dilakukan dengan suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah laku pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang. Dewa Ketut Sukardi, PengantarPelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 2008  
   






RIWAYAT HIDUP
a                                       Syamsul Arifin dilahirkan di Dusum Oberran RT 01/RW 06 Desa Murtajih Kecamatan Pademauwu Kabupaten Pamekasan. Lahir pada Tanggal 26 April 1989 anak ke 1 dari 2 bersaudara, putra dari bapak M. Sajjadi dan Ibu Hamsiya .
Pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di tempuh di sejumlah tempat yang berbeda. Sekolah dasar lulus pada tahun 2001 di SDN Murtajih II,  SLTP tahun 2004 di MTs. Negeri Pademawu, SMA tahun 2006 di Madrasah Aliyah Negeri Jungcangcang Pamekasan I, sedangkan perguruan tinggi  ditempuh di STAIN Pamekasan sejak tahun 2007, pada jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. (085 334 820 495)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search This Blog

Blogroll

Blogger templates